Rabu, 05 Maret 2025

belati Banjar Kalimantan

 Senjata dari kasultanan Banjar

senjata senjata yang hampir punah
2 bilah diantaranya adalah koleksi museum volkenkundee dan satu bilah adalah koleksi pribadi. Dalam keterangan museum tertulis berasal dari Negara (Kalimantan) Budaya banjar bertahun 1980, Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam yang berdiri di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini merupakan penerus kerajaan Hindu Negara Daha.
Agak unik dan istimewa sebuah kerajaan islam berdiri ditengah budaya yang lain dari yang lain, kebudayaan Dayak dan lain sebagainya, kerajaan banjar sendiri kerajaan yang sangat diperhitungkan kala itu dengan berbagai kekuatan militernya, baik jumlah merim peninggalannya maupun wilayahnya, yang tidak dipungkiri warisan dan kebudayaan banjar juga merupakan sebuah kebudayaan besar di Kalimantan yang saat ini mungkin sedikit fanatic bagi pengikutnya. Hasil karyanya merupakan karya karya yang maju pada saar itu, parang nabur jika dilihat detal dan penggunaannya merupakan detail yang sangat maju, digunakan mungkin mirip kavaleri pada waktu lalu, bentuk lengkungan , tebasan, bentuk guardnya salah satu ke khasan kemajuan, yang hingga masa colonial pun masih digunakan bentuk bentuk saber.
Dalam hal pisau pendek, cukup langka dijumpai yang seperti ini, di NMVW sendiri disebut badik jabiya, badik luk 3 dst. Mungkin akulturasi dengan kebudayaan arab bersama dengan datangnya agama islam. Hal ini juga dijumpai hampir di seluruh nusantara, jika dilihat secara prinsipnya badik ini luk nya dibuat smenerupai lengkungan dan ujung dari bebebrapa model parang nabur, hanya dipendekkan dan digemukkan, bbeberapa dibuat dengan sangat baik menggunakan kruwingan. Sampe ini ditemukan bersamaan dengan keris sundang dan beberapa senjata dari wilayah utara lainnya(Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra utara serta aceh). Karena dekatnya kebudayaan dengan rekan rekan disana mungkin ada yang bisa menambahkan atau mengkoreksi.




Kamis, 06 Februari 2025

KERIS MADURA DAN BUPATI SUMENEP

 










MPU BRAMATAMA

Mpu yang terkenal di Sumenep, kerisnya sangat dicari orang, kerisnya terkenal baik disukai orang dan dikoleksi oleh Bupati Sumenep dan Para bangsawan dimasa itu.

 hal ini tercatat di “KATALOG PAMERAN SENJATA, MUSEUM SONO BOEDJOJO. SKATEN JOGJA 5-12 MEI 1938” . dan juga tercatat di ensiklopedia keris.

Menurut buku keris sumenep,  jenneng dalem tentenag Bramatama dan Bramabato dan Mpu Bromo

Jennengan Dhalem Sumenep :  Ciri-ciri keris dengan jenengan dhalem potongannya seperti Pappa Gedang/pelepah pisang (Melenggkung sedikit, ujungnya/pamucok menyerupai daun nangka dan ber bubung (pakai ada-ada)/berbubung Mellok Pao (seperti; biji mangga) dan besinya halus, bilahnya agak tebal tapi metmet/padat menggunakan koko-macam (ada yang tidak ada) sedangkan pamornya bermacam-macam. Umumnya kalau dikatakan jennengan dhalem biasanya keris tersebut dibuat di Keraton, baik oleh Bindara Saod dan keturunannya atau mPu yang diundang ke dalam Keraton.

 Keris Barmabato :  Keris tersebut diciptakan oleh mPu Bromo, tempat pem buatannya ialah di desa Kebun-Agung belakang asta Tinggi (tempat pesarian Raja-raja dan turunannya). Juga ada yang dibuat di Kampung Laok-soksok desa Pandian, Ciri-cirinya pamornya menyerupai batu dan berlapis / sap 5 (lima), kalau sepintas hampir sama dengan Jennengan Karangduak/K. Murkali,

Kasiatnya dari keris ini antara lain : 1.  Menyelamatkan

2. Pencuri tidak bisa masuk

3. Tidak akan disalahi orang

4. Senjata ataupun peluru akan menghindar Macam-macam dari Keris Barmabato antara lain:

ü  Bramabato’

ü  Bramatama ialah adik pertama

ü  Bramaresi ialah adik kedua

ü  Bramakembang ialah adik ketiga

 

Di jogja sendiri mungkin nama nama diatas tidak banyak terkenal, hanya melihat sebilah keris bagus ditempat sesepuh yang menurut beliau dibuat oleh Mpu Bramatama sekitar tahun 1880an hingga awal 1900an, jadi iseng iseng melihat catatan ternyata tercatat keris baik di jaman itu juga dipamerkan di skaten kraton Yogyakarta.

Dilihat lihat dari tahunnya kemungkinan sejaman sultan HB V atau HB VII , belum terlalu tua. Dilihat dari kerisnyacenderung berbeda dengan keris Madura sepuh, yang sering terkesan kering, kuat dan galak jika dipandang dengan kacamata jogja. Yangh sangat berbeda dengan umunya keris Madura adalah Keris ini lebih terkesan mriyayeni, dengan besi halus agak basah tapi masih terkesan padat dan keras, ataukah memang keris dalem Madura besinya padat bersih dan halus seperti batu adesit yang mengkilat, seperti keris HB VII versi Madura garapnya pun baik gagah dan panjangn sekali, sekitar 38/39 cm. ganja motok dengan buntut papak mekrok mitayani, pesi juga besar dan panjang, mendhak jogja umum nggk bisa masuk, ujung pesi dibuat semavam tanda. Keris seperti ini tidak banyak Kadang membuat heran, keris mana ini, ternyata setelah membaca dan ngobrol woalah…ada pencerahan. Di Yogyakarta sendiri ada keris yang diperkirakan tangguh  Madura yang pada masa lalu sangat dikenal yaitu Kyahi Bhirawa milik KPH Mandayakusuma yang juga terkenal dengan “SERAT RAJA PUTRA”

Dan boleh percaya atau tidak, keris Madura kesaktiannya masih terlihat hingga saat ini, coba saja dating ke pameran skala daerah atau nasional di jawa, jika cukup teliti di etalase akan kelihatan keris Madura, entah dengan membawa karakter jogja, solo, mataram dst. Pun juga teknik pembuatan keris saat ini sebagian besar menggunakan teknik teknik mpu Madura dengan menumpuk pamor dst.

\semoga tetap lestari keris keris Madura, sebilah keris dengan karakter yang sangat kuat dan kiesaktiannya mempengaruhi perkerisan nasional dan mungkin internasional saat ini.

Terlampir keris Madura Mpu Bramatama, dengan besi yang baik, pamor yang baik dan titipan jantu hantu lucu di bilah maupun pocongan imut di wuwungan ganja.

Sabtu, 01 Februari 2025

Keris santri

K









eris puthut rajah arab

Kerisnya para murid.

Cerita rakyat. Konon keris keris para murid "puthut"  murid para brahm


ana/pendeta, sampai akhir tahun 50an masih kadang murid disebut puthut. Dalam hal ini sebuah fenomena yg agak tidak lazim, keris puthut dengan rajah arab , terbaca kalimat tauhid dan aksara aksara rajah lain, yang mungkin sejalan dengan warangka wulan tumanggal yang konon adalah ciri budaya islam, walau di beberapa sample ditemukan jiga keria puthut dengan warangka semacam wulan tumanggal walau diperkirakan sejak jaman majapahit. Entah disuaulkan setelah adanya keris atau entah bagaimana. Yang terlihat adalah warangka sudah menyertai keris dalam waktu yang tidak sebentar.

Tentunya banyak cerita versi lain tentang keris model ini, dari mpu supo, joko suro, hingga sesaji. Namun yang biasanya ada keris ini disakralkan oleh oemiliknya di setiap daerah, tidak cuma satu daerah bahkan konon hingga thailand. 

Cmiw.

Jumat, 24 Januari 2025

Kk pakumpulan dan kyahi jimat

Bahan "Bekas" dan Pusaka.

Kyahi Jimat dan KK Pakumpulan


Penggunaan benda bekas untuk bahan keris sebenarnya bukan hal baru lagi, tetapi pada masa lalu biasanya benda bekasnya juga dipilih benda benda yg khusus. Diantara ada paku, pecahan meriam, pecahan peluru meriam, laras senapan dst. Benda benda tersebut dipilih dengan banyak pertimbangan, kebanyakan karena kemudian dipusakakn mungkin salah satunya yg utama pertimbangan isoteris, benda nya dipilih yang terhormat biasanya paku, paku pada saat itu suatu hal yang tidak sebanyak sekarang. Benda benda disekitar masjid dipercaya telah mendengar dan merekam lantunan serta menyerap Hawa Murni(HM) dari masjid tersebut sehingga dianggap lebih baik dari paku paku lain, tempatnya tinggi tidak terinjak injak manusia dan hampir tidak terkena kotoran hewan. Banyak kesempatan ngobrol dengan sesepuh yang menyatakan "benda merekam sekitarnya" . 

Sebuah pertimbangan yg mungkin berbeda dengan saat ini yang lebih mementingkan faktor seni, jadi yg diambil ya bekas penutup got yang sering terinjak, beberapa juga knalpot dst, yang secara tampilan memang bisa menghasilkan tampilan baik walau dalam "kahidupan sebelumnya" tidak terlalu terhormat. Ya wolak waliking jaman, keperluan keris saat dulu dan sekarang mungkin memang sudah berbeda. Apakah hal itu salah? Ya biar besok anak cucu kita yang menilai.


Terlampir 2 bilah pusaka, 

Sebelah kiri adalah keris "kyahi Jimat" berperabot yogyakarta, warangka gayaman cendana wangi, pendgok slorok kemalo abrit dengan slorok gading, deder tayuman mendhak widheng, dhapur brojol. Terbuat dari paku bangsal Siti Hinggil dibuat pada masa Sultan HB VIII . Keris ini beberapakali ditampilkan di pameran yogyakarta, mungkin sudah familiar hanya sejarah dibaliknya yang belum.

Sebalah kanan gambar dari majalah "kanjeng kyahi Pakumpulan" berperabot gaya surakarta. Konon dibuat pada masa PB VI dari masjid masjid yang ditentukan, informasi tentang keris ini sudah banyak ada sehingga dibaca

Paling bawah adalah paku dari gedhong Sasono Hinggil Dwi Abad Karaton Yogyakarta yang beberapa waktu lalu diperbaiki, tidak seperti paku lainnya yang cenderung kecil, paku ini panjangnya 60an cm dan seperti terbuat dari besi lipat seperti terlihat di gambar makro sebelahnya, ingin meneladani para leluhur membuat pusaka dari paki, kok mau bikin blm smpat mencari mpu yang tepat heheh.


Jika ingain membuat pusaka dari bahan yg habis digunakan, paku lama adalah salah satu bahan yang ideal.

1. Mencontoh leluhur.

2. Tempatnya biasanya tinggi dan tidak terinjak injak.

3. Jika dipilih dari trmpat sakral bisa saja membawa energi sakral dari tempat tersebut

4. Kadar bajanya biasanya lumayan baik daripada besi besi yg lain. Beberapa rekan eropa bahkan membuat wootz steel dari paku paku.

5. Jika diolah dengan benar tampilannya baik


Tentunya tulisan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhny salah,semoga bisa kita pahami dan renungkan serta ambil manfaatnya.karena masalah pusaka sering tidak pada benar atau salah tapi pada hati nurani.

Jika ada salah salah mohon dibetulkan. Maturnuwun🙏



Jumat, 08 November 2024

 MENANGGUH KERIS HAMENGKUBUWANA I

"mengutamakan penjiwaan daripada bentuk" sebelum mambaca ini lebih baik membuka link ini dahulu supaya nanti mudah memahami saya ingatkan kembali tidak perlu terburu buru menangguh, dibaca diresapi dan dirasakan. untuk memenuhi janji saya beberapa waktu lalu, mungkin malah beberapa tahun lalu tulisan ini merupakan petikan dari tulisan yang belum selesai , masih ada beberapa bagian yang mungkin nanti disusulakn,bagian penting di ganja dst mungkin juga tidak wkwkw..masih terlalu panjang untuk selesai. dan tulisan ini tulisan sederhana yang semoga bisa membantu
Bagaimana metode nya sampai bisa merumuskan kemungkinan ciri Tangguh HB 1 Tetntynya diawali dengan menghayati sinuwun Mangkubumi, dan memanjatkan doa untuk beliau, karena tanpa kerja keras beliau mungkin yogyakarta dan kita tidak seperti sekarang.:
1. Mempelajari dasar dasar keris
2. Menetukan sample yang valid, karena yg hendak dibahas adalah keris karaton tentu samplenya harus dari karaton. Beberapa sudah didata tetapi digunakan sebagai data pribadi karena palilah dari beliau para pemilik.
3. Menulis dan mencatat berbagai sumber baik tertulis atau tidak dari sumber karaton.
4. Mempelajari dan melihat keris kraton yogyakarta .
5. Melihat dan mempelajari keris diluar karaton.
6. Mengidentifikasi keris didalam dan diluar karaton
5. Melihat, mempelajari dan mengidentifikasi keris karaton yogyakarta untuk menentukan karakter keris yogyakarta.
6. Melihat keris karaton dari masa HB I hingga HB VIII
7. Menetukan karakter/ciri setiap tangguh
8. Menyimpulkan

Karena banyak faktor dan panjangnya proses, maka nanti sedikit saya share. Atau Nanti jika ada kesempatan saya coba bagikan beberapa tentang keris HB I, penagguhan dan beberapa konsepnya yang semoga ada manfaatnya bagi rekan rekan penghayat sinuwun Mangkubumi.

Ini bukan sebuah keharusan untuk percaya atau tidak. Cukup menjadi perenungan bagi yang berfikir.

Dalami ilmunya, ambil pelajarannya tapi jangan umbar nafsu. Keris pada dasarnya pelajaran tentang pengendalian diri dan ketuhanan, Tangguh Hamengku Buwono I yang bila dicermati merupakan kombinasi dari beberapa tanggguh, Yaitu: 
1. Nangguh pajajaran, kerisnya lebar dan blumbangannya dalam, bilah pipih. 
2. Nagguh tuban, sor-soran diatas ganja kurang lebih tiga nyari 
3. Nangguh majapahit, uletan pamor, dan bentuk dari kudup hingga ke wadidang 
4. Nangguh mataram, ganja membat, sirah cecak agak tumpul, kepet buntut urang. 

Dari sejumlah karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, dapat dilihat bahwa memiliki ciri-ciri besi sebagai berikut, besinya kenceng, madhet, garing, dan pulen, ekesan besinya nyabak, pamornya mlumah tajam. Terbuat dari bahan terpilih dan proses penggarapan / pembuatan yang proporsional. Pasikutan wingit, wibowo, sentoso, lantip ing panggrahita. Karya Sri Sultan Hamengku Buwono I bila dalam pewayangan adalah sri kresna, Satriya Pinandhita. Abdi Dalem Empu yang sangat terkenal pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah Ki Lurah Empu Supajaya 

Beberapa sample yang diambil berupa koleksi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan keluarga, baik yang boleh difoto maupun yang tidak boleh difoto, dalam hal ini yang difoto adalah Kyahi baruna(lurus) dan Kyahi Pinuji (luk 9) dan beberapa keris yang paling mendekati dengan ciri beberapa sample yang didapat. berdasarkan kesimpulan penulis Secara teknis dan supaya lebih jelas dan sederhana bisa diperkirakan dari beberapa hal:

1. yang paling pertama diamati adalah siluet, Siluet 2 sebelah kanan adalah yasan dalem dan masih utuh, 2 sebelah kiri adalah keris tangguh HB I dan sudah berkurang keutuhannya terlihat kemiripan antara keris no 1 dan 3 serta no 2 dan 4
2. Bentuk sorsoran
Secara umum terlihat pada bentuk wadidang, gandik, posisi pesi blumbangan dan ricikan sorsoran pendukung lainnya, Bentuk wadidang ini khas dan hampir tidak banyak perubahan pada keris keris Yogyakarta selanjutnya. Bentuk wadidang yang landai seperti halnya keris mataram dan keris majapahit.
Gandhik dhemeas agak miring seperti keris keris majapahit, tidak pendek seperti PB .
Blumbangan terkesan dalam dan agak lebar, seperti ditekan menggunakan jempol, yasan dalem biasanya blumbangannya dalam dan lebar sehingga lebih menonjol daripada keris keris tangguh lain.
Posisi pesi cenderung ada ditengah karena luasnya blumbangan dan panjangnya wadidang.
Ganja nyebit rontal, agak melengkung dhemes, sirah cecak cenderung lancip dan buntut urang papak, beberpa aus sehingga sirah cecak terkesan agak melengkung/ tumpul buntut urang juga karena usia kadang ditemui sudah agak merinciong. Pembuatan ganja sangat mirip dengan majapahit. Karena kesan ganjanya atletis jiga dibandingkan keris yasan HB VII sering diasumsikan sebagai sirah cecaknya tumpul

3. Besi
Besi yang ditampilkan nyabak alus bahkan Kyahi Pinudji beberapa bagian ngglali. Beberapa ditemukan dengan kondisi bilah kurang terawatt tetapi tetap bisa dilihat besinya nyabak halus.
4. Pamor dan cara pembuatan
Penerapan pamor biasanya tidak “byor” terkesan lebih kalem dan mandhes, baja seperti dikalungkan di sekitar saton pamor, teknik V terbalik seperti ini kadang ditemukan dalam keris keris majapahit, demak, pajang dan mataran senapaten. Karena usia beberapa keris kemudian terlihat sambungan kalung nya. walau terdapat 1 atau 2 bilah keris yang menggunakan teknik biasa teknik dengan kalung baja ini yang lebih banyak ditemui






Selasa, 04 Juli 2023

OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA

 LATIHAN OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA , latihan dilakukan oleh PISAUMU, setiap minggu pagi dan rabu sore setelah ashar dilakukan di lapangan latih ngaglik disebelah masjid ahmad dahlan









Jumat, 30 Juni 2023

LEMPAR PISAU YOGYAKARTA


 Latihan olahraga lempar pisau yogyakarta yang rutin dilakukan PISAUMU DIY, setiap hari minggu pukul 16.00-18.00 di PWM DIY, gratis dan terbuka untuk umum.