Rabu, 05 September 2018

KERIS TANGGUH PAKUALAMAN

KERIS TANGGUH PAKUALAMAN

keris pelayan
Pada jaman dahulu leluhur kita sangatlah halus pikiran dan perbuatannya, segala tindak tanduk dan tingkah laku dipikirkan matang matang, ditimbang baik dan buruknya baru kemudian dilakukan. Pun juga aturan aturan saat itu berdampingan dengan norma dan berhubungan dengan hukum, ada beberapa peraturan tidak tertulis maupun tertulis yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari pada lingkungan masyarakat ataupun lingkungan instansional, salah satunya adalah hirarki jabatan "tidak boleh lebih baik dari atasannya" , para abdi dan masyarakat lainnya menahan diri untuk tidak memakai pakaian atau perhiasan lebih baik daripada atasannya, sungguh sebuah pengendalian diri yang hebat. Selain juga karena mungkin bisa disita oleh juragannya hehe.. dan sebagian hal itu sampai sekarang masih berlanjut. Dalam hal keris juga berlaku , pada masa lalu ketika hendak menghadap atasannya keris yang dipakai menjadi pertimbangan, jangan sampai terlihat lebih bagus daripada milik atasannya tetapi juga jangan sampai keris yang dipakai adalah keris asal asalan karena akan merendahkan hargadirinya sendiri yang tentunya juga dianggap menghina atasannya. Demikian juga berlaku pada kerajaan , ketika raja menjamu tamu kerajaan tentunya juga mempertimbangkan hal itu, maka kemudian biasanya para abdi yang bertugas melayani dipinjami seragam ampilan yang "pas" ,seragam yang tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu lusuh. Termasuk didalamnya keris, keris yang digunakan biasanya serempak/kompak, keris tersebut dibuat secara massal sejumlah pelayan, di kraton yogya sendiri cukup terbuka sehingga masyarakat mengenal keris sewidakan, yaitu 60 bilah keris dengan dapur pamor dan perabot yang sama, tidak terlalu bagus tetapi tidak terlalu buruk, dibuat secukupnya karena hanya untuk pelayan, tetapi karena yang membuat adalah Mpu pinilih maka jadinya walaupun kerisnya hanya "cukup" tidak sebaik keris keris pusaka para kanjengnya tetap terlihat sebagai keris yang baik dimata masyarakat. Pun juga pakualaman, hanya saja pakualaman sangat tertutup sehingga kepaten obor pada masa perjuangan dahulu. Belum ada kemudian buku yang mengulasnya.
Terlampir foto sebilah keris pelayan dari pakualaman, dan masih banyak lagi yang tergeletak di dalam lingkungan puro PA maupun sentana dalem PA dengan kondisi yang kurang terawat, entah karena belum sempat dibuatkan sandangan atau pun karena kerisnya belum selesai dikerjakan. Wallahualam
keris lurus dapur jalak dengan pamor largangsir lembut dan ngindhen dengan titipan silak hitam pada tengah bilah sebanyak 9 buah lubang pada setiap sisi  bilah, sering juga disebut pamor "jalatunda"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar