Tampilkan postingan dengan label keris pusaka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keris pusaka. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Maret 2025

belati Banjar Kalimantan

 Senjata dari kasultanan Banjar

senjata senjata yang hampir punah
2 bilah diantaranya adalah koleksi museum volkenkundee dan satu bilah adalah koleksi pribadi. Dalam keterangan museum tertulis berasal dari Negara (Kalimantan) Budaya banjar bertahun 1980, Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam yang berdiri di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini merupakan penerus kerajaan Hindu Negara Daha.
Agak unik dan istimewa sebuah kerajaan islam berdiri ditengah budaya yang lain dari yang lain, kebudayaan Dayak dan lain sebagainya, kerajaan banjar sendiri kerajaan yang sangat diperhitungkan kala itu dengan berbagai kekuatan militernya, baik jumlah merim peninggalannya maupun wilayahnya, yang tidak dipungkiri warisan dan kebudayaan banjar juga merupakan sebuah kebudayaan besar di Kalimantan yang saat ini mungkin sedikit fanatic bagi pengikutnya. Hasil karyanya merupakan karya karya yang maju pada saar itu, parang nabur jika dilihat detal dan penggunaannya merupakan detail yang sangat maju, digunakan mungkin mirip kavaleri pada waktu lalu, bentuk lengkungan , tebasan, bentuk guardnya salah satu ke khasan kemajuan, yang hingga masa colonial pun masih digunakan bentuk bentuk saber.
Dalam hal pisau pendek, cukup langka dijumpai yang seperti ini, di NMVW sendiri disebut badik jabiya, badik luk 3 dst. Mungkin akulturasi dengan kebudayaan arab bersama dengan datangnya agama islam. Hal ini juga dijumpai hampir di seluruh nusantara, jika dilihat secara prinsipnya badik ini luk nya dibuat smenerupai lengkungan dan ujung dari bebebrapa model parang nabur, hanya dipendekkan dan digemukkan, bbeberapa dibuat dengan sangat baik menggunakan kruwingan. Sampe ini ditemukan bersamaan dengan keris sundang dan beberapa senjata dari wilayah utara lainnya(Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra utara serta aceh). Karena dekatnya kebudayaan dengan rekan rekan disana mungkin ada yang bisa menambahkan atau mengkoreksi.




Jumat, 24 Januari 2025

Kk pakumpulan dan kyahi jimat

Bahan "Bekas" dan Pusaka.

Kyahi Jimat dan KK Pakumpulan


Penggunaan benda bekas untuk bahan keris sebenarnya bukan hal baru lagi, tetapi pada masa lalu biasanya benda bekasnya juga dipilih benda benda yg khusus. Diantara ada paku, pecahan meriam, pecahan peluru meriam, laras senapan dst. Benda benda tersebut dipilih dengan banyak pertimbangan, kebanyakan karena kemudian dipusakakn mungkin salah satunya yg utama pertimbangan isoteris, benda nya dipilih yang terhormat biasanya paku, paku pada saat itu suatu hal yang tidak sebanyak sekarang. Benda benda disekitar masjid dipercaya telah mendengar dan merekam lantunan serta menyerap Hawa Murni(HM) dari masjid tersebut sehingga dianggap lebih baik dari paku paku lain, tempatnya tinggi tidak terinjak injak manusia dan hampir tidak terkena kotoran hewan. Banyak kesempatan ngobrol dengan sesepuh yang menyatakan "benda merekam sekitarnya" . 

Sebuah pertimbangan yg mungkin berbeda dengan saat ini yang lebih mementingkan faktor seni, jadi yg diambil ya bekas penutup got yang sering terinjak, beberapa juga knalpot dst, yang secara tampilan memang bisa menghasilkan tampilan baik walau dalam "kahidupan sebelumnya" tidak terlalu terhormat. Ya wolak waliking jaman, keperluan keris saat dulu dan sekarang mungkin memang sudah berbeda. Apakah hal itu salah? Ya biar besok anak cucu kita yang menilai.


Terlampir 2 bilah pusaka, 

Sebelah kiri adalah keris "kyahi Jimat" berperabot yogyakarta, warangka gayaman cendana wangi, pendgok slorok kemalo abrit dengan slorok gading, deder tayuman mendhak widheng, dhapur brojol. Terbuat dari paku bangsal Siti Hinggil dibuat pada masa Sultan HB VIII . Keris ini beberapakali ditampilkan di pameran yogyakarta, mungkin sudah familiar hanya sejarah dibaliknya yang belum.

Sebalah kanan gambar dari majalah "kanjeng kyahi Pakumpulan" berperabot gaya surakarta. Konon dibuat pada masa PB VI dari masjid masjid yang ditentukan, informasi tentang keris ini sudah banyak ada sehingga dibaca

Paling bawah adalah paku dari gedhong Sasono Hinggil Dwi Abad Karaton Yogyakarta yang beberapa waktu lalu diperbaiki, tidak seperti paku lainnya yang cenderung kecil, paku ini panjangnya 60an cm dan seperti terbuat dari besi lipat seperti terlihat di gambar makro sebelahnya, ingin meneladani para leluhur membuat pusaka dari paki, kok mau bikin blm smpat mencari mpu yang tepat heheh.


Jika ingain membuat pusaka dari bahan yg habis digunakan, paku lama adalah salah satu bahan yang ideal.

1. Mencontoh leluhur.

2. Tempatnya biasanya tinggi dan tidak terinjak injak.

3. Jika dipilih dari trmpat sakral bisa saja membawa energi sakral dari tempat tersebut

4. Kadar bajanya biasanya lumayan baik daripada besi besi yg lain. Beberapa rekan eropa bahkan membuat wootz steel dari paku paku.

5. Jika diolah dengan benar tampilannya baik


Tentunya tulisan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhny salah,semoga bisa kita pahami dan renungkan serta ambil manfaatnya.karena masalah pusaka sering tidak pada benar atau salah tapi pada hati nurani.

Jika ada salah salah mohon dibetulkan. Maturnuwun🙏



Jumat, 08 November 2024

 MENANGGUH KERIS HAMENGKUBUWANA I

"mengutamakan penjiwaan daripada bentuk" sebelum mambaca ini lebih baik membuka link ini dahulu supaya nanti mudah memahami saya ingatkan kembali tidak perlu terburu buru menangguh, dibaca diresapi dan dirasakan. untuk memenuhi janji saya beberapa waktu lalu, mungkin malah beberapa tahun lalu tulisan ini merupakan petikan dari tulisan yang belum selesai , masih ada beberapa bagian yang mungkin nanti disusulakn,bagian penting di ganja dst mungkin juga tidak wkwkw..masih terlalu panjang untuk selesai. dan tulisan ini tulisan sederhana yang semoga bisa membantu
Bagaimana metode nya sampai bisa merumuskan kemungkinan ciri Tangguh HB 1 Tetntynya diawali dengan menghayati sinuwun Mangkubumi, dan memanjatkan doa untuk beliau, karena tanpa kerja keras beliau mungkin yogyakarta dan kita tidak seperti sekarang.:
1. Mempelajari dasar dasar keris
2. Menetukan sample yang valid, karena yg hendak dibahas adalah keris karaton tentu samplenya harus dari karaton. Beberapa sudah didata tetapi digunakan sebagai data pribadi karena palilah dari beliau para pemilik.
3. Menulis dan mencatat berbagai sumber baik tertulis atau tidak dari sumber karaton.
4. Mempelajari dan melihat keris kraton yogyakarta .
5. Melihat dan mempelajari keris diluar karaton.
6. Mengidentifikasi keris didalam dan diluar karaton
5. Melihat, mempelajari dan mengidentifikasi keris karaton yogyakarta untuk menentukan karakter keris yogyakarta.
6. Melihat keris karaton dari masa HB I hingga HB VIII
7. Menetukan karakter/ciri setiap tangguh
8. Menyimpulkan

Karena banyak faktor dan panjangnya proses, maka nanti sedikit saya share. Atau Nanti jika ada kesempatan saya coba bagikan beberapa tentang keris HB I, penagguhan dan beberapa konsepnya yang semoga ada manfaatnya bagi rekan rekan penghayat sinuwun Mangkubumi.

Ini bukan sebuah keharusan untuk percaya atau tidak. Cukup menjadi perenungan bagi yang berfikir.

Dalami ilmunya, ambil pelajarannya tapi jangan umbar nafsu. Keris pada dasarnya pelajaran tentang pengendalian diri dan ketuhanan, Tangguh Hamengku Buwono I yang bila dicermati merupakan kombinasi dari beberapa tanggguh, Yaitu: 
1. Nangguh pajajaran, kerisnya lebar dan blumbangannya dalam, bilah pipih. 
2. Nagguh tuban, sor-soran diatas ganja kurang lebih tiga nyari 
3. Nangguh majapahit, uletan pamor, dan bentuk dari kudup hingga ke wadidang 
4. Nangguh mataram, ganja membat, sirah cecak agak tumpul, kepet buntut urang. 

Dari sejumlah karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, dapat dilihat bahwa memiliki ciri-ciri besi sebagai berikut, besinya kenceng, madhet, garing, dan pulen, ekesan besinya nyabak, pamornya mlumah tajam. Terbuat dari bahan terpilih dan proses penggarapan / pembuatan yang proporsional. Pasikutan wingit, wibowo, sentoso, lantip ing panggrahita. Karya Sri Sultan Hamengku Buwono I bila dalam pewayangan adalah sri kresna, Satriya Pinandhita. Abdi Dalem Empu yang sangat terkenal pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah Ki Lurah Empu Supajaya 

Beberapa sample yang diambil berupa koleksi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan keluarga, baik yang boleh difoto maupun yang tidak boleh difoto, dalam hal ini yang difoto adalah Kyahi baruna(lurus) dan Kyahi Pinuji (luk 9) dan beberapa keris yang paling mendekati dengan ciri beberapa sample yang didapat. berdasarkan kesimpulan penulis Secara teknis dan supaya lebih jelas dan sederhana bisa diperkirakan dari beberapa hal:

1. yang paling pertama diamati adalah siluet, Siluet 2 sebelah kanan adalah yasan dalem dan masih utuh, 2 sebelah kiri adalah keris tangguh HB I dan sudah berkurang keutuhannya terlihat kemiripan antara keris no 1 dan 3 serta no 2 dan 4
2. Bentuk sorsoran
Secara umum terlihat pada bentuk wadidang, gandik, posisi pesi blumbangan dan ricikan sorsoran pendukung lainnya, Bentuk wadidang ini khas dan hampir tidak banyak perubahan pada keris keris Yogyakarta selanjutnya. Bentuk wadidang yang landai seperti halnya keris mataram dan keris majapahit.
Gandhik dhemeas agak miring seperti keris keris majapahit, tidak pendek seperti PB .
Blumbangan terkesan dalam dan agak lebar, seperti ditekan menggunakan jempol, yasan dalem biasanya blumbangannya dalam dan lebar sehingga lebih menonjol daripada keris keris tangguh lain.
Posisi pesi cenderung ada ditengah karena luasnya blumbangan dan panjangnya wadidang.
Ganja nyebit rontal, agak melengkung dhemes, sirah cecak cenderung lancip dan buntut urang papak, beberpa aus sehingga sirah cecak terkesan agak melengkung/ tumpul buntut urang juga karena usia kadang ditemui sudah agak merinciong. Pembuatan ganja sangat mirip dengan majapahit. Karena kesan ganjanya atletis jiga dibandingkan keris yasan HB VII sering diasumsikan sebagai sirah cecaknya tumpul

3. Besi
Besi yang ditampilkan nyabak alus bahkan Kyahi Pinudji beberapa bagian ngglali. Beberapa ditemukan dengan kondisi bilah kurang terawatt tetapi tetap bisa dilihat besinya nyabak halus.
4. Pamor dan cara pembuatan
Penerapan pamor biasanya tidak “byor” terkesan lebih kalem dan mandhes, baja seperti dikalungkan di sekitar saton pamor, teknik V terbalik seperti ini kadang ditemukan dalam keris keris majapahit, demak, pajang dan mataran senapaten. Karena usia beberapa keris kemudian terlihat sambungan kalung nya. walau terdapat 1 atau 2 bilah keris yang menggunakan teknik biasa teknik dengan kalung baja ini yang lebih banyak ditemui






Selasa, 04 Juli 2023

OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA

 LATIHAN OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA , latihan dilakukan oleh PISAUMU, setiap minggu pagi dan rabu sore setelah ashar dilakukan di lapangan latih ngaglik disebelah masjid ahmad dahlan









Senin, 25 Oktober 2021

keris pembawa sial

Keris pembawa kesialan. Beberapa waktu lalu teman ada yg curhat, "mas semanjak beli keris itu kok saya agak nggk tenang ya, kayaknya jadi adaa saja ke sialan yg saya alami" Dalam hati saya yang polos ini mikir "ah masa sih" kemudian saya jawab, lha lalu mau gimana mas? " kalau mas victor mau untuk mas victor saja" Kemudian saya lihat kerisnya, wah lumayan ini..keris klasik yang menyenangkan, walau kondisinya pernah tidak terawat dan ganjanya ganten lawas tapi besinya, pamornya bajanya bagus ini, tangguhnya pun jelas serta Tekniknya klasik akhir majapahir dengan lorok tipis dan sempit model ^ ..jarang jarang ini hehehe..akhirnya saya mahari. Dan ternyata belum sampai 1 minggu kok ada kejadian aneh aneh, mulai dari motor dan HP yang rudak bersamaa, jadi motor harus ditarik dari arah purworejo sampai rumah saya bantul. Hp juga biasanya aman kemidian error, listrik rumah sampai 2 rumah disebelah tiba riba drop..diperbaiki beberapakali drop..cedera lama kambuh lagi, istri juga tumben tumbenan cemberut cemberut...wah ada sesuatu ini😅 Saya wa lagi teman saya, ada kejadian apa..baru kemudian beliau cerita.. [15/10 12.42] : Keris saat di rumah saya, tiba2 suasana rumah jadi mudah uring2an. Lalu saya titipkan di rumahnya teman yang kebetulan di rumahnya juga buka cafe. Cuma sehari semalam. Anehnya, tidak ada satupun pelanggan yang masuk di hari itu. Padahal itu cafe tempat nongkrongnya berbagai comunitas. Alhasil teman saya mencak2 😅😅 [15/10 12.43] : Dan yang lebih parah lagi 😭😭 Duit saya di bawa kabur patner saya sendiri 100jt [15/10 13.01] : Aslinya juga pas keris itu saya taruh di tempat teman, dalam waktu yang bersamaan, saya dan teman di tabrak truck dari belakang di Magetan. Mobil belakang hancurr. Tapi Alhamdulillah saya dan teman saya nggak apa2 Dalam hati Waaaa... agak serem juga ini, tapi sekalian lah saya nunggu 40 hari barangkali kemudian menjadi "jinak" kan lumayan hehehe... Kejadian kejadian seperti ada dan mungkin dialami oleh sebagian penggemar atau pemilik, entah karena memang ada "mahluk" yg menempel pada pusaka, atau memang pusakanya seperti itu. Dan beberapakali terjadi dikalangan perkerisan yogya klasik, sebut saja krt. Projokardono, krt hastananegara, dan ir haryono arumbinang, beliau bertiga penah juga terkena kejadian dengan sebilah keris luk 13, tangguh mataram. Belum lagi sinuwun HB VIII sehingga kerisnya dipindah dari prabayeksa. Hal ini sudah diisyaratkan oleh para leluhur, salah satunya kata "keris pemilih" tidak semua keris mempunyai daya kuat untuk "mempengaruhi lingkungan sekitar" jika tidak cocok pusaka sekuat itu akan memberikan "tanda" entah tandanya apa saja bentuknya, tetapi jika cocok akan memberikan pengaruh baik. Oleh karena itu kadang sesepuh ada yg bilang "aman kok ini bukan keris pemilih" dst. Keris pemilih jika dicermati kembali, dikumpulkan dari berbagai sumber sesepuh klasik dilingkungan dalam yogyakarta ya memang kurang lebih ketampakannya seperti gambar yang saya lampirkan ini. Keris pemilih yg ber"tuah" baik juga pernah saya rasakan, ternyata berpindah pemilik tidak menimbulkan sesuatu yang berbeda. Jadi ya mungkin cocok cocokan 😅 Wallahualam, semoga cerita pagi ini bisa menambah deretan cerita cerita mistis pusaka lainnya. Entah jika kelak beepindah tempat akan terjadi kesialan seperti yang dialami 3 sesepuh yogya diatas, atau tidak terjadi apa apa seperti rekan saya satunya

Rabu, 24 April 2019

BELAJAR KERIS HB


sarasehan wangkingan dalem karaton ngayogyakarta hadiningrat

BELAJAR KERIS HB





 pemateri BP Boedhi Aditya bhakti sedang menjelaskan perbedaan keris HB V dengan HB I

para peserta sarasehan

ust. salim dan mas sujatmiko

mas arry manggala memperhatikan leng lengan warangka

suasana santai sarasehan

diskusi ringan setelah sarasehan selesai

memperhatikan warangka

suasana sarasehan

diskusi ringan setelah sarasehan


memperhatikan pusaka

membandingkan keris HB dengan ngentha entha

tambahan dari KRT. Kusumanegara

Senin, 22 April 2019

KERIS YOGYAKARTA

KERIS YOGYAKARTA
kegiatan rutin belajar bersama setiap bulan diadakan oleh pametriwiji semenjak tahun 1983

kegiatan bulan maret 2019 tepatnya  tanggal 29 maret 2019 bertempat di dalem Poespadiningratan, dengan materi " Keris Adiluhung " materi disampaikan oleh KRT. Projokardono , didampingi oleh Victor MH

rangakaian acara rutin
1. materi
2. tanya jawab
3. nanting pusaka, dalam menanting pusaka ini akan praktek langsung melihat keris beserta contohnya, dijelaskan dengan gamblang tanpa ada tendensi apa apa sehingga semua bisa mendapat ilmu pengetahuan keris yang sebenarnya
tampak mas peppy yogya , pak yogi klaten  dan pak sutar semarang, berbincang akrab setelah sarasehan, beliau beliau merupakan pelaku perkerisan.

  salah satu sesi konsultasi bersama KRT. Projokardono  setelah sarasehan

tampak ketua pametriwiji KRT. Kusumanegara bersama Kanjeng balad (bupati makam imogiri) sedang mendengarkan dengan khusu'

foto dengan UST. Salim A Fillah 

para relawan patehan, ada pak dosen Wahyu Padmana, mas Arry manggala, pak sarjono 

suasana sarasehan santai



peserta sarasehan

diskusi hangat setelah sarasehan

acara nanting keris dipandu oleh KRT Projokardono dan Victor MH

Mpu Karyodikromo

KERIS PAKUALAMAN
MPU PAKUALAMAN

Empu yang namanya kurang dikenal masyarakat.

Groneman dalam bukunya tetang keris Jawa menyebutkan dua orang Empu Puro Pakualaman pada awal abad ini. 
Mereka adalah Ng. Karyodikromo dan Mas Supotaruno. 

Sebuah sumber lain mengatakan, di jaman Paku Alam IV (1864-1978) terapat seorang pandai besi di Kulonprogo yang dikenal bagus karyanya.
Ia kemudian diangkat menjadi abdi dalem Puro dan disuruh membuat keris, ternyata berhasil.
Kemudian pandai besi itu mendapat nama Empu Ngabehi Karyocurigo I, nama karyocurigo biasanya digunakan setelah mendapat kalenggahan,
Anaknya, Karyocurigo II meneruskan profesi ayahnya sebgai Empu Puro Pakualaman. Nama karyocurigo terus digunakn kepada anak anaknya setelah mendapat kalenggahan, hal seperti ini lazim digunakan di jogjakarta, sampai mpu terakhir karyocurigo 6 dengan asma timur karyodikromo. Menurut keterangan salah satu cucu Mpu karyodikromo yang menempati rumah mpu karyodikromo saat ini, mpu karyodikromo sudah tidak membuat keris untuk PA, hanya pesanan sentana dalem PA dan dari pemesan luar PA (dr.isaac g dll) , itu pun selalu di pantau oleh pihak kraton yogyakarta,karya karya mpu pakualaman sangatlah berbeda beda bahkan cenderung tidak ada ciri yang tetap karena terikat norma dengan kraton yogyakarta, agar tidak "ngembari" kraton yogya (karena hanya raja yg berhak memiliki tangguh, ringin kurung, dsb)selain karena pakualman adalah "kadipaten mardhika" juga berhubungan dengan keamanan politis pada saat itu. Bahkan besalen pembuatannya pun berada diluar benteng puro PA. selain mempunyi mpu sendiri menurut catatan s. Lumintu PA juga memesan keris kepada mpu ngentha entha untuk berbagai keperluan.

Disamping itu ada lagi Empu Joyokaryo yang juga menjadi pendiri dinasti empu Pakualaman yang belum ditemukan kelanjutannya.

Karya Empu Pakualaman ini dapat dilihat di Anjungan Mataram, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta(?). Beberapa waktu lalu saya kesana sepertinya sudah tidak ada..entah kemana, atau mungkin saya yg ndak lihat karena terburu buru.

Hingga saat ini khazanah keris pakualman cenderung tertutup karena berbagai hal, semoga suatu saat bisa terbuka untuk pembelajaran bersama. Amin..

Ketiga keris diatas terlihat identik yang mungkin dibuat oleh 1 Mpu Yaitu Mpu Karyodikromo III

Sabtu, 09 Maret 2019



Mpu ngentha entha dan keris ngentha entha
Ngentha entha merupakan salah satu cerita sejarah panjang cerita sebuah tangguh,tersebutkan nama Empu Supajaya, Empu Japan, Empu Badhur, Empu Hentowayang, dan masih banyak lagi.
Salah satu mpu yang paling dekat masa hidupnya dan terkenal adalah mpu supowinangun
Empu Supowinangun di Jaman HB VIII banyak bekerja bagi Patih Danurejo VII dan KRT Poespadiningrat dan juga mengerjakan beberapa pesanan kerabat pakualaman . Mpu supowinangun juga dikenal sebagai mpu penutup zaman, karena setelah surutnya mpu supowinangun tidak ada kelanjutan mpu, seperti diketahui umum dalam perkerisan klasik terutama jogja, seorang mpu harus berasal dari keturunan mpu dan melalui banyak tahap, semasa hidupnya mpu supowinangun tidak sempat mendidik anak anaknya tentang pengetahuan ke empuan (keterangan alm. mpu djeno). Begitu juga dengan mpu yang berada di kraton yogya dan kadipaten pakualman, tidak diteruskan.
Semasa hidupnya mpu supowinangun sendiri memimpin sebuah klan mpu di ngentha enta, banyak mpu yang berada disana dibawah naungan mpu supowinangun. Kebanyakan mpu tersebut hidup dalam keadaan yang kekurangan karena bukan merupakan mpu dalam kraton sehingga kehidupan tidak terjamin, selain itu keadaan keamanan dan ekonomi negara yang sedang kacau, belum lagi budaya perkerisan yang mulai luntur.mengakibatkan banyak mpu yang "pensiun" beberapa malah memilih menjadi pande pembuat perkakas. Menurut keterangan alm mpu djeno sendiri setiap hari pasaran mpu supowinangun juga membawa satu karung keris modem untuk dijual di pasar solo.
Ciri ciri keris buatan ngentha entha masih bisa dikenali, yang umum diantaranya adalah tempa dan perawakan yogya tetapi wadidang landai, ganja cenderung agak panjang, luk cenderung agak kaku. Kecuali pesanan khusus.
Urutan mpu ngentha entha :
Kyai Empu Tumenggung Supordriyo (Majapahit) - Kyai Empu Jokosupo (Majapahit) - Kyai Empu Supoanom (Tuban) - Kyai Empu Sektilanang (Tuban) - Kyai Panjang Mas (Mataram) - Kyai Empu Cindheamoh (Kartasura) - Mas Ayu Kadarsih (Kartasura) - Raden Ayu Pandhit (Surokarto) - Kyai Badhur (Ngenta-enta) - Kyai Empu Kartoyuda (Ngento-ento) - Kyai Empu Joyosemito (Jenggalan) - Kyai Empu Joiruno (Jenggalan) - Kyai Empu Supowinangun (Jenggalan), yang terakhir ini menurunkan almarhum Empu Yosopangarso (Jitar, Sumberarum, Moyudan) dan Empu Jeno Harumbrojo (Gatak, Sumberang, Moyudan, Sleman) - Empu Sungkowo Harumbrojo, yang terakhir masih aktif membuat keris sampai sekarang.
Dari berbagai sumber, lampiran foto keris buatan Empu Supowinangun, keris kanan dan kiri  diantaranya merupakan pesanan KRT. Poespadiningrat, yang berada ditengah adalah milik penulis konon berasal dari danurejan. ketiganya dibuat pada era HB VIII
keris dengan gandhik liman seba pamor toya mambeg

 keris dengan gandhik buddha, pamor ombak samudra
keris luk 3 gandhik naga siluman dengan pamor blarak sineret

Jumat, 21 Desember 2018

keris pakualaman


keris pakualaman



Kadipaten Pakualaman atau Negeri Pakualaman atau Praja Pakualaman didirikan pada tanggal 17 Maret 1813, ketika Pangeran Notokusumo, putra dari Sultan Hamengku Buwono I dengan Selir Srenggorowati dinobatkan oleh Gubernur-Jenderal Sir Thomas Raffles (Gubernur Jendral Britania Raya yang memerintah saat itu) sebagai Kangjeng Gusti Pangeran Adipati  Paku Alam I. Pakualaman bukan sebuah Kerajaan melainkan sebuah Kadipaten.

karena tertutupnya kadipaten Pakualaman, dan salah satu refrensi yang paling jelas adalah catatan DR isaac Groneman kemudian terjadi semacam kesepakatan umum, bahwa tangguhpakualaman mengacu kepada karyodikromo dengan ciri tikel alis tidak nerjang gandhik, greneng landai, kadang malah mencuat, ganja panjang, perawakan lebih lebar dari jogja, besi dan pamor cenderung agak mentah (tidak semua). saya pribadi menemukan beberapakali keris pakualamanmenggunakan pamor yang baik, dan garap yang khas, ke khasan terlihat pada kekakuan dan keluguan garap kerisnya. 

Kadipaten Pakualaman sendiri tidak mempunyai pakem tangguh, setiap era selalu berubah, penangguhan  berdasarkan ciri Mpunya, Mpu karyodikromo, karyocuriga , Mpu ngentha entha dll. masing masing mpu memiliki ciri sendiri yang sangat berlainan, tidak seperti PB dan HB yang mempunyai ciri khas yang cenderung konsisten. 
begitu pula pakaiannya (rangka, pendhok, deder dll ) selalu berubah ubah, kadang pakai wanda jogja kadang pakai wanda solo, kadang menggunakan wanda sendiri yang lain dari jogja maupun solo. namun lebih dikenal oleh masyarakat umum rangkanya menggunakan rangka perpaduan joga- solo (kagok) ataupuan perpaduan branggah dengan gayaman( bancihan), dedernya pun sama, deder jogja tetapi memakai lingiran di kanan kiri perut dan kuncung sebagai pengganti patra cithak, atau deder solo dengan perawakan yogya, pendhoknya masuk ke dalam godongan warangka.
secara politis karena berupa kadipaten bukan kerajaan  ada beberapa hal yang memang tidak diperbolehkan dimiliki oleh kadipaten Pakualaman, diantaranya adalah PA tidak boleh memiliki alun alun,  ringin kurung, tidak boleh mempunyai "tangguh" (mpu pakualaman sendiri besalennya terletak diluar benteng pakualaman, dan setiap berkala ditinjau oleh peninjau dari kraton yogya) dan lain sebagainya.

seperti halnya benda buatan tangan lain, keris pakualaman ada yang garapnya kurang, lumayan dan ada yang bagus, keris yang bagus pasti diambil masuk untuk pesanan para pangeran adipati, keris yang sedang biasanya diberikan kepada pejabat kesayangan dan abdi kesayangan, sedang keris yang kurang biasanya diberikan kepada abdi dalem kesayangan. sekurang kurangnya keris kadipaten tentu lebih bagus daripada masyarakat umumnya.

warangka Pakualaman, warangka gayaman yogya kagok solo(paduan gaya jogja dan gaya solo), berbahan kayu timoho pelet nyamel 





deder pakualaman diantara deder jogja dan solo



 branggah pakualaman (branggah jogja kagok ladrang) dedernya pun mengikuti . foto oleh mas aji, foto sentana dalem pakualaman.

contoh sebilah keris pakualaman yang lumayanbaik pengerjaannya



pendhok ronyok (pendhok dengan batu mulia)




DEMIKIAN, SEMOGA BERMANFAAT :)

beruntung beberapa kerabat dan keturunan Mpu Pakualaman  pakualaman sudah mulai terbuka, tulisan diatas bersumber dari beberapa buku dan narasumber dari sentana dalem maupun putra putra Mpu Pakualaman.
victor MH 2018