Senjata dari kasultanan Banjar
Rabu, 05 Maret 2025
belati Banjar Kalimantan
Jumat, 24 Januari 2025
Kk pakumpulan dan kyahi jimat
Bahan "Bekas" dan Pusaka.
Kyahi Jimat dan KK Pakumpulan
Penggunaan benda bekas untuk bahan keris sebenarnya bukan hal baru lagi, tetapi pada masa lalu biasanya benda bekasnya juga dipilih benda benda yg khusus. Diantara ada paku, pecahan meriam, pecahan peluru meriam, laras senapan dst. Benda benda tersebut dipilih dengan banyak pertimbangan, kebanyakan karena kemudian dipusakakn mungkin salah satunya yg utama pertimbangan isoteris, benda nya dipilih yang terhormat biasanya paku, paku pada saat itu suatu hal yang tidak sebanyak sekarang. Benda benda disekitar masjid dipercaya telah mendengar dan merekam lantunan serta menyerap Hawa Murni(HM) dari masjid tersebut sehingga dianggap lebih baik dari paku paku lain, tempatnya tinggi tidak terinjak injak manusia dan hampir tidak terkena kotoran hewan. Banyak kesempatan ngobrol dengan sesepuh yang menyatakan "benda merekam sekitarnya" .
Sebuah pertimbangan yg mungkin berbeda dengan saat ini yang lebih mementingkan faktor seni, jadi yg diambil ya bekas penutup got yang sering terinjak, beberapa juga knalpot dst, yang secara tampilan memang bisa menghasilkan tampilan baik walau dalam "kahidupan sebelumnya" tidak terlalu terhormat. Ya wolak waliking jaman, keperluan keris saat dulu dan sekarang mungkin memang sudah berbeda. Apakah hal itu salah? Ya biar besok anak cucu kita yang menilai.
Terlampir 2 bilah pusaka,
Sebelah kiri adalah keris "kyahi Jimat" berperabot yogyakarta, warangka gayaman cendana wangi, pendgok slorok kemalo abrit dengan slorok gading, deder tayuman mendhak widheng, dhapur brojol. Terbuat dari paku bangsal Siti Hinggil dibuat pada masa Sultan HB VIII . Keris ini beberapakali ditampilkan di pameran yogyakarta, mungkin sudah familiar hanya sejarah dibaliknya yang belum.
Sebalah kanan gambar dari majalah "kanjeng kyahi Pakumpulan" berperabot gaya surakarta. Konon dibuat pada masa PB VI dari masjid masjid yang ditentukan, informasi tentang keris ini sudah banyak ada sehingga dibaca
Paling bawah adalah paku dari gedhong Sasono Hinggil Dwi Abad Karaton Yogyakarta yang beberapa waktu lalu diperbaiki, tidak seperti paku lainnya yang cenderung kecil, paku ini panjangnya 60an cm dan seperti terbuat dari besi lipat seperti terlihat di gambar makro sebelahnya, ingin meneladani para leluhur membuat pusaka dari paki, kok mau bikin blm smpat mencari mpu yang tepat heheh.
Jika ingain membuat pusaka dari bahan yg habis digunakan, paku lama adalah salah satu bahan yang ideal.
1. Mencontoh leluhur.
2. Tempatnya biasanya tinggi dan tidak terinjak injak.
3. Jika dipilih dari trmpat sakral bisa saja membawa energi sakral dari tempat tersebut
4. Kadar bajanya biasanya lumayan baik daripada besi besi yg lain. Beberapa rekan eropa bahkan membuat wootz steel dari paku paku.
5. Jika diolah dengan benar tampilannya baik
Tentunya tulisan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhny salah,semoga bisa kita pahami dan renungkan serta ambil manfaatnya.karena masalah pusaka sering tidak pada benar atau salah tapi pada hati nurani.
Jika ada salah salah mohon dibetulkan. Maturnuwun🙏
Jumat, 08 November 2024
MENANGGUH KERIS HAMENGKUBUWANA I
Bagaimana metode nya sampai bisa merumuskan kemungkinan ciri Tangguh HB 1 Tetntynya diawali dengan menghayati sinuwun Mangkubumi, dan memanjatkan doa untuk beliau, karena tanpa kerja keras beliau mungkin yogyakarta dan kita tidak seperti sekarang.:
Selasa, 04 Juli 2023
OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA
LATIHAN OLAHRAGA LEMPAR PISAU DAN KAPAK YOGYAKARTA , latihan dilakukan oleh PISAUMU, setiap minggu pagi dan rabu sore setelah ashar dilakukan di lapangan latih ngaglik disebelah masjid ahmad dahlan
Senin, 25 Oktober 2021
keris pembawa sial
Rabu, 24 April 2019
BELAJAR KERIS HB
Selasa, 23 April 2019
Senin, 22 April 2019
KERIS YOGYAKARTA
kegiatan rutin belajar bersama setiap bulan diadakan oleh pametriwiji semenjak tahun 1983
kegiatan bulan maret 2019 tepatnya tanggal 29 maret 2019 bertempat di dalem Poespadiningratan, dengan materi " Keris Adiluhung " materi disampaikan oleh KRT. Projokardono , didampingi oleh Victor MH
rangakaian acara rutin
1. materi
2. tanya jawab
3. nanting pusaka, dalam menanting pusaka ini akan praktek langsung melihat keris beserta contohnya, dijelaskan dengan gamblang tanpa ada tendensi apa apa sehingga semua bisa mendapat ilmu pengetahuan keris yang sebenarnya
salah satu sesi konsultasi bersama KRT. Projokardono setelah sarasehan
Mpu Karyodikromo
MPU PAKUALAMAN
Empu yang namanya kurang dikenal masyarakat.
Groneman dalam bukunya tetang keris Jawa menyebutkan dua orang Empu Puro Pakualaman pada awal abad ini.
Mereka adalah Ng. Karyodikromo dan Mas Supotaruno.
Sebuah sumber lain mengatakan, di jaman Paku Alam IV (1864-1978) terapat seorang pandai besi di Kulonprogo yang dikenal bagus karyanya.
Ia kemudian diangkat menjadi abdi dalem Puro dan disuruh membuat keris, ternyata berhasil.
Kemudian pandai besi itu mendapat nama Empu Ngabehi Karyocurigo I, nama karyocurigo biasanya digunakan setelah mendapat kalenggahan,
Anaknya, Karyocurigo II meneruskan profesi ayahnya sebgai Empu Puro Pakualaman. Nama karyocurigo terus digunakn kepada anak anaknya setelah mendapat kalenggahan, hal seperti ini lazim digunakan di jogjakarta, sampai mpu terakhir karyocurigo 6 dengan asma timur karyodikromo. Menurut keterangan salah satu cucu Mpu karyodikromo yang menempati rumah mpu karyodikromo saat ini, mpu karyodikromo sudah tidak membuat keris untuk PA, hanya pesanan sentana dalem PA dan dari pemesan luar PA (dr.isaac g dll) , itu pun selalu di pantau oleh pihak kraton yogyakarta,karya karya mpu pakualaman sangatlah berbeda beda bahkan cenderung tidak ada ciri yang tetap karena terikat norma dengan kraton yogyakarta, agar tidak "ngembari" kraton yogya (karena hanya raja yg berhak memiliki tangguh, ringin kurung, dsb)selain karena pakualman adalah "kadipaten mardhika" juga berhubungan dengan keamanan politis pada saat itu. Bahkan besalen pembuatannya pun berada diluar benteng puro PA. selain mempunyi mpu sendiri menurut catatan s. Lumintu PA juga memesan keris kepada mpu ngentha entha untuk berbagai keperluan.
Disamping itu ada lagi Empu Joyokaryo yang juga menjadi pendiri dinasti empu Pakualaman yang belum ditemukan kelanjutannya.
Karya Empu Pakualaman ini dapat dilihat di Anjungan Mataram, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta(?). Beberapa waktu lalu saya kesana sepertinya sudah tidak ada..entah kemana, atau mungkin saya yg ndak lihat karena terburu buru.
Hingga saat ini khazanah keris pakualman cenderung tertutup karena berbagai hal, semoga suatu saat bisa terbuka untuk pembelajaran bersama. Amin..
Ketiga keris diatas terlihat identik yang mungkin dibuat oleh 1 Mpu Yaitu Mpu Karyodikromo III
Sabtu, 09 Maret 2019
Empu Supowinangun di Jaman HB VIII banyak bekerja bagi Patih Danurejo VII dan KRT Poespadiningrat dan juga mengerjakan beberapa pesanan kerabat pakualaman . Mpu supowinangun juga dikenal sebagai mpu penutup zaman, karena setelah surutnya mpu supowinangun tidak ada kelanjutan mpu, seperti diketahui umum dalam perkerisan klasik terutama jogja, seorang mpu harus berasal dari keturunan mpu dan melalui banyak tahap, semasa hidupnya mpu supowinangun tidak sempat mendidik anak anaknya tentang pengetahuan ke empuan (keterangan alm. mpu djeno). Begitu juga dengan mpu yang berada di kraton yogya dan kadipaten pakualman, tidak diteruskan.
Dari berbagai sumber, lampiran foto keris buatan Empu Supowinangun, keris kanan dan kiri diantaranya merupakan pesanan KRT. Poespadiningrat, yang berada ditengah adalah milik penulis konon berasal dari danurejan. ketiganya dibuat pada era HB VIII
keris dengan gandhik buddha, pamor ombak samudra
Jumat, 21 Desember 2018
keris pakualaman
keris pakualaman
contoh sebilah keris pakualaman yang lumayanbaik pengerjaannya
DEMIKIAN, SEMOGA BERMANFAAT :)
beruntung beberapa kerabat dan keturunan Mpu Pakualaman pakualaman sudah mulai terbuka, tulisan diatas bersumber dari beberapa buku dan narasumber dari sentana dalem maupun putra putra Mpu Pakualaman.
victor MH 2018