Jumat, 08 Maret 2019



Mpu ngentha entha dan keris ngentha entha
Ngentha entha merupakan salah satu cerita sejarah panjang cerita sebuah tangguh,tersebutkan nama Empu Supajaya, Empu Japan, Empu Badhur, Empu Hentowayang, dan masih banyak lagi.
Salah satu mpu yang paling dekat masa hidupnya dan terkenal adalah mpu supowinangun
Empu Supowinangun di Jaman HB VIII banyak bekerja bagi Patih Danurejo VII dan KRT Poespadiningrat dan juga mengerjakan beberapa pesanan kerabat pakualaman . Mpu supowinangun juga dikenal sebagai mpu penutup zaman, karena setelah surutnya mpu supowinangun tidak ada kelanjutan mpu, seperti diketahui umum dalam perkerisan klasik terutama jogja, seorang mpu harus berasal dari keturunan mpu dan melalui banyak tahap, semasa hidupnya mpu supowinangun tidak sempat mendidik anak anaknya tentang pengetahuan ke empuan (keterangan alm. mpu djeno). Begitu juga dengan mpu yang berada di kraton yogya dan kadipaten pakualman, tidak diteruskan.
Semasa hidupnya mpu supowinangun sendiri memimpin sebuah klan mpu di ngentha enta, banyak mpu yang berada disana dibawah naungan mpu supowinangun. Kebanyakan mpu tersebut hidup dalam keadaan yang kekurangan karena bukan merupakan mpu dalam kraton sehingga kehidupan tidak terjamin, selain itu keadaan keamanan dan ekonomi negara yang sedang kacau, belum lagi budaya perkerisan yang mulai luntur.mengakibatkan banyak mpu yang "pensiun" beberapa malah memilih menjadi pande pembuat perkakas. Menurut keterangan alm mpu djeno sendiri setiap hari pasaran mpu supowinangun juga membawa satu karung keris modem untuk dijual di pasar solo.
Ciri ciri keris buatan ngentha entha masih bisa dikenali, yang umum diantaranya adalah tempa dan perawakan yogya tetapi wadidang landai, ganja cenderung agak panjang, luk cenderung agak kaku. Kecuali pesanan khusus.
Urutan mpu ngentha entha :
Kyai Empu Tumenggung Supordriyo (Majapahit) - Kyai Empu Jokosupo (Majapahit) - Kyai Empu Supoanom (Tuban) - Kyai Empu Sektilanang (Tuban) - Kyai Panjang Mas (Mataram) - Kyai Empu Cindheamoh (Kartasura) - Mas Ayu Kadarsih (Kartasura) - Raden Ayu Pandhit (Surokarto) - Kyai Badhur (Ngenta-enta) - Kyai Empu Kartoyuda (Ngento-ento) - Kyai Empu Joyosemito (Jenggalan) - Kyai Empu Joiruno (Jenggalan) - Kyai Empu Supowinangun (Jenggalan), yang terakhir ini menurunkan almarhum Empu Yosopangarso (Jitar, Sumberarum, Moyudan) dan Empu Jeno Harumbrojo (Gatak, Sumberang, Moyudan, Sleman) - Empu Sungkowo Harumbrojo, yang terakhir masih aktif membuat keris sampai sekarang.
Dari berbagai sumber, lampiran foto keris buatan Empu Supowinangun, keris kanan dan kiri  diantaranya merupakan pesanan KRT. Poespadiningrat, yang berada ditengah adalah milik penulis konon berasal dari danurejan. ketiganya dibuat pada era HB VIII
keris dengan gandhik liman seba pamor toya mambeg

 keris dengan gandhik buddha, pamor ombak samudra
keris luk 3 gandhik naga siluman dengan pamor blarak sineret

Tidak ada komentar:

Posting Komentar