Senin, 22 Juli 2019

pembuatan pisau lempar


proses pembuatan pisau lempar 
pisau lempar adalah pisau paling sering digunakan, sehingga menuntut performa tinggi, paling tidak tidak mudah patah dan tidak mudah bengkok, bahan yang digunakan buasanya SUP 9A, L6, per mobil, bar chainsaw dan beberapa besi khusus lain seperti ss 420j2
tahap pertama adalah pemilihan bahan
2. pembentukan
3. penyepuhan
4. finishing


gambar dibawah adalah pisau buatan mas poedjo yulianto pesanan ketua JFM, Victor MH

maker, poedjo yulianto

pemesan Victor Mh

pisau dalam tahap pembentuka awal


detailing pada handele

menggunakan alat tradisional untuk mencari presisi dan feeling

dicoba dilempar ke target




proses pemotongan bahan

hasil potongan

pembentukan bevel

hasil pemotongan sesuai ,al






bahan yang disiapkan





Sabtu, 01 Juni 2019


lemparpisau jogja
pisau bersejarah
salah satu pisau tertua di JFM, berat 700an gr, panjang 34an cm, pesanan om Sonny Sbk Photoproject , dibuat oleh mas Aan Bokken Bokken berbahan per Land Rover tahun 2013an, kemudia diberikan ke saya tahun 2014an karena om sonny fokus motret model uhuy uhuy dan cenderung terlalu berat pisaunya, latihan pertama kalai no spin menggunakan pisau ini mengakibatkan bahu saya cedera, gantian mas bayu yang pakai, bahunya juga cedera, malah lepas . masa masa sesat hehehe, melempar tidak afdol jika tidak kekuatan penuh, padahal tidak pemanasan, sesuai pameo jfm setiap lemparan harus "kuat, cepat dan tepat" pertama lempar kuat dulu, sungguh sesat saat itu hehehe.. pisau ini sering disebut "badak" oleh teman teman, pisau yang cepat meremukkan log JFM , memakai pisau ini biasanya akan sulit membuat lubang di log, karena beberapa lemparan sudah membuat retak log, kebanyakan pecah lognya

Selasa, 21 Mei 2019

*Uleman*
Pametri Wiji ngajeng-ngajeng rawuhipun panjenengan ing *Sarasehan lan Buka Puasa Bersama PAMETRIWIJI* ingkang badhe pun wontenaken ing :
*Dinten : Senin, 27 Mei 2019.*
*Wanci pukul : 15.30 - purna*
*Tema : Budaya Tosan Aji dalam Perspektif Agama Islam.*
*Dening Ust. Salim A. Fillah *
*Mapan wonten RM Ny. Suharti Jl. Laksda Adisucipto (jembatan Janti).*
Kasuwun Kersaa ngasta kagunganipun pusaka kagem bahan rerembagan.
Maturnuwun.
bagi yang hendak menghadiri, konfirmasi melalui WA 085743662902

Kamis, 02 Mei 2019

pusaka kraton jogja


STANDARD PENILAIAN DAN PEMILIHAN PERABOT 
yogyakarta

pemilihan perabot keris, yang berupa kayu lazimnya dipilih secara hirarkis dari garap, bahan, baru kemudian keunikannya.

1. garap menjadi syarat mutlak pembuatan perabot, garap mencerminkan pembuatnya (manusia) garap yang bagus dibuat oleh manusia yang lebdha di bidangnya, dan jika merupakan karya kraton yogyakarta tentu harus bisa mencerminkan filosofi greged sawiji sengguh ora mingkuh, semua garis di buat dengan ketegasan , kesatuan dan tanpa kegagalan, bisa terlihat pada patra pada deder deder kraton yogya semuanya dalam, luwes (greged) sesuai tujuan dan jelas tujuannya membuat lengkungan dan hampir tidak putus seperti hanya dibuat dengan sekali gores(greged, sawiji, sengguh) dan berhasil, lebih baik tidak membuat garis jika tidak ada keyakinan berhasil, jika sudah yakin maka segala upaya dan usaya yang baik dilakukan dengan sepenuh hati tidak mudah tergoda dan terganggu, bahkan beberapa garis didobel i dengan garis didalam yang juga tegas, seakan niatnya, keberaniannya sudah dobel dobel kokoh(ora mingkuh). karya karyanya selalu mencerminkan karakter lugas , dibuat dengan penuh konsentrasi dan penjiwaan, dinamis optimis dan pantang mundur. karya yang berhasil menandakan izin dari tuhan YME akan niatan pembuatnya. dan tentunya pembuatnya tidak main main, lebih dari sekedar ahli, jauh lebih dari mumpuni, tidak hanya meliputi ilmu teknik tetapi juga spiritual, yang bagi masyarakat jawa tingkatan seperti ini disebut "lebda" , orang orang yang lebda di bidangnya kemudian oleh kraton dianugrahi gelar Mpu.

2. bahan, bahan mencerminkan "wahyu"/rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang berada ditempat tertentu, ada kriteria tersendiri yang membuat benda tersebut dipercaya "kewahyon" dan kriterianya tentu yang meliputi banyak hal yang rumit, tentang "kesucian" ,"perjuangan" "tekad' , yang membuat beberapa benda bisa digunakan sebagai bahan untuk Melengkapi wahyu lainnya. secara gamblang dalam perabot pusaka ada kriteria bahwa kayu harus bersih(suci) , padat (tahan cobaan dan simbol keuletan perjuangan). berkaitan dengan hal ini bahan perabot maka dipilih kayu cendana, trembalo, timaha, kayu hitam. sedangkan untuk deder adalah kayu kemuning, kayu tayuman dan kayu hitam. selebihnya tidak digunakan sebagai bahan utama, bahkan dari kayu kayu tersebut juga dipilih kepadatan, kebersihan kayu dan berbagai pertimbangan lainnya, jika kraton unsur X tentu juga dihitung, tumbuh dimana, cabang berapa, waktu ditebang apakah menjatuhi pohon lain atau tidak, dll
3. unik, unik dalam hal ini biasanya berwujud corak, corak alami (tidak melibatkan sentuhan manusia) sering diartikan sebagai perlambang dari "wahyu" yang ada pada bahan tersebut, tentunya tidak meninggalkan bahan, wahyu hanya terdapat pada sesuatu yang "suci" , baik suci secara lahiriah (kasat mata) maupun suci secara bathiniah (tidak kasat mata, walau kadang masih bisa terbaca), corak ini biasanya muncul berupa pelet pada kayu timoho, dan harus timoho, ada pertimbangan tersendiri berkaitan dengan pertimbangan no 2 (bahan), pada kayu timoho pelet yang paling baik/disukai adalah pelet kendhit. pada kayu trembalo dan cendana ada ngindhen. demikian pula pada kayu yang digunakan untuk handle(deder) terdapat beberapa motif diantaranya berut, jengker, dan nyimbar serta beberapa lainnya.

olehkarena itu pada pemilihan perabot sebaiknya tiga tiganya terpenuhi, garap bagus, tegas, luwes, presisi dan berkarakter, bahannya pun harus padat bersih dan terlihat kencang, bonusnya atau titik lebihnya adalah motif khusus yang sangat langka.
kebanyakan yang ada adalah, perabot unik tapi tidak garap, dan bahan kurang bagus,. perabot bahan baik tetapi garap kurang bagus dan tidak unik. dan perabot dengan garap bagus tetapi yang lainnya kurang, tetapi yang terakhir saya belum pernah menemui, perabot jika garapnya bagus hampir pasti bahannya bagus.

dan percayalah, kwalitas berbanding terbalik dengan kwantitas, barang bagus selalu lebih sedikit jumlahnya dibanding yang kurang bagus bahkan cenderung langka.

dilampirkan deder keris dengan garap yang bagus dan bahan yang bagus, serta coran yang sangat langka, deder dengan corak "nyimbar" , jangankan nyimbar, deder bagus dengan motif berut dan jengker saja sudah sulit ditemukan sekarang, tidak hanya sekarang, dahulupun sudah sulit, sehingga tahun 90an KRT. Hastana Negara pernah membeli deder bagus setara dengan 3x panen sawah, dan pada masa lebih lama tercatat dalam catatan pegadaian ditakar dengan emas, deder bahan A garap A setara dengan 10an gr emas dll.
semoga bermanfaat
victormh 2019

Rabu, 24 April 2019

BELAJAR KERIS HB


sarasehan wangkingan dalem karaton ngayogyakarta hadiningrat

BELAJAR KERIS HB





 pemateri BP Boedhi Aditya bhakti sedang menjelaskan perbedaan keris HB V dengan HB I

para peserta sarasehan

ust. salim dan mas sujatmiko

mas arry manggala memperhatikan leng lengan warangka

suasana santai sarasehan

diskusi ringan setelah sarasehan selesai

memperhatikan warangka

suasana sarasehan

diskusi ringan setelah sarasehan


memperhatikan pusaka

membandingkan keris HB dengan ngentha entha

tambahan dari KRT. Kusumanegara

Senin, 22 April 2019

KERIS YOGYAKARTA

KERIS YOGYAKARTA
kegiatan rutin belajar bersama setiap bulan diadakan oleh pametriwiji semenjak tahun 1983

kegiatan bulan maret 2019 tepatnya  tanggal 29 maret 2019 bertempat di dalem Poespadiningratan, dengan materi " Keris Adiluhung " materi disampaikan oleh KRT. Projokardono , didampingi oleh Victor MH

rangakaian acara rutin
1. materi
2. tanya jawab
3. nanting pusaka, dalam menanting pusaka ini akan praktek langsung melihat keris beserta contohnya, dijelaskan dengan gamblang tanpa ada tendensi apa apa sehingga semua bisa mendapat ilmu pengetahuan keris yang sebenarnya
tampak mas peppy yogya , pak yogi klaten  dan pak sutar semarang, berbincang akrab setelah sarasehan, beliau beliau merupakan pelaku perkerisan.

  salah satu sesi konsultasi bersama KRT. Projokardono  setelah sarasehan

tampak ketua pametriwiji KRT. Kusumanegara bersama Kanjeng balad (bupati makam imogiri) sedang mendengarkan dengan khusu'

foto dengan UST. Salim A Fillah 

para relawan patehan, ada pak dosen Wahyu Padmana, mas Arry manggala, pak sarjono 

suasana sarasehan santai



peserta sarasehan

diskusi hangat setelah sarasehan

acara nanting keris dipandu oleh KRT Projokardono dan Victor MH

Mpu Karyodikromo

KERIS PAKUALAMAN
MPU PAKUALAMAN

Empu yang namanya kurang dikenal masyarakat.

Groneman dalam bukunya tetang keris Jawa menyebutkan dua orang Empu Puro Pakualaman pada awal abad ini. 
Mereka adalah Ng. Karyodikromo dan Mas Supotaruno. 

Sebuah sumber lain mengatakan, di jaman Paku Alam IV (1864-1978) terapat seorang pandai besi di Kulonprogo yang dikenal bagus karyanya.
Ia kemudian diangkat menjadi abdi dalem Puro dan disuruh membuat keris, ternyata berhasil.
Kemudian pandai besi itu mendapat nama Empu Ngabehi Karyocurigo I, nama karyocurigo biasanya digunakan setelah mendapat kalenggahan,
Anaknya, Karyocurigo II meneruskan profesi ayahnya sebgai Empu Puro Pakualaman. Nama karyocurigo terus digunakn kepada anak anaknya setelah mendapat kalenggahan, hal seperti ini lazim digunakan di jogjakarta, sampai mpu terakhir karyocurigo 6 dengan asma timur karyodikromo. Menurut keterangan salah satu cucu Mpu karyodikromo yang menempati rumah mpu karyodikromo saat ini, mpu karyodikromo sudah tidak membuat keris untuk PA, hanya pesanan sentana dalem PA dan dari pemesan luar PA (dr.isaac g dll) , itu pun selalu di pantau oleh pihak kraton yogyakarta,karya karya mpu pakualaman sangatlah berbeda beda bahkan cenderung tidak ada ciri yang tetap karena terikat norma dengan kraton yogyakarta, agar tidak "ngembari" kraton yogya (karena hanya raja yg berhak memiliki tangguh, ringin kurung, dsb)selain karena pakualman adalah "kadipaten mardhika" juga berhubungan dengan keamanan politis pada saat itu. Bahkan besalen pembuatannya pun berada diluar benteng puro PA. selain mempunyi mpu sendiri menurut catatan s. Lumintu PA juga memesan keris kepada mpu ngentha entha untuk berbagai keperluan.

Disamping itu ada lagi Empu Joyokaryo yang juga menjadi pendiri dinasti empu Pakualaman yang belum ditemukan kelanjutannya.

Karya Empu Pakualaman ini dapat dilihat di Anjungan Mataram, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta(?). Beberapa waktu lalu saya kesana sepertinya sudah tidak ada..entah kemana, atau mungkin saya yg ndak lihat karena terburu buru.

Hingga saat ini khazanah keris pakualman cenderung tertutup karena berbagai hal, semoga suatu saat bisa terbuka untuk pembelajaran bersama. Amin..

Ketiga keris diatas terlihat identik yang mungkin dibuat oleh 1 Mpu Yaitu Mpu Karyodikromo III