Jumat, 15 Juli 2016

KERIS HAMENGKU BUWANA VII YOGYAKARTA



KERIS TANGGUH HAMENGKU BUWONO  VII
Kepiawaian Sri Sultan Hamengku Buwono VII membawa Kraton Yogyakarta  serba kecukupan, maka sri Sultah Hamengku Buwana VII sering dijuluki sebagai ratu pinter, ratu sugih, ratu mulya, sinuyudan kadang sentana saha kawula. Figure raja yang ideal, raja yang paripurna, yang maknanya semua tahap kehidupan bias dilalui dengan baik, semenjak menjadi bekel jajar, hingga jadi raja, kemudian pinandhita sampai beliau mangkat.
Pasikutan keris karya Sri Sultan Hamengku Buwono VII sangatlah lengkap dan menarik, yaitu abandha-abandhu, mukti, wibowo, rahayu, slamet,. Bila diibaratkan tokoh pewayangan adalah Bima. Sehingga keris karya Sri Sultan Hamengku Buwana VII banyak diminati oleh para penggemar tosan aji, karena ingin napak tilas sugeng dalem sang adinata.
Keris krya Sri Sultan Hamengku buwono VII  merupakan kombinasi dari beberapa tangguh
1.      Nangguh Tuban, yaitu bagian sor-soran, ketebalan, dan lebarnya bilah
2.      Nangguh Mataram, yaitu bagian wadidang dan ganja membat
3.      Nangguh HB I, yaitu blegernya serba nglawehi, tanpa meninggalkan aspek keserasian, keselarasan, dan keseimbangan(proporsional)
Besi sangat bagus, besinya pulen, kencang, klasifikasi besi termasuk nyabak, sedangkan pamornya sangat variatif, ada yang mlumah ada yang miring, bahannya dari meteor prambanan yang jatuh pada akhir abad ke 18.
Abdi dalem Empu yang Terkenal pada saat itu adalah Ki Lurah Empu Supadahana, Ki Lurah Mpu Pawiradahana

Victor MH, 2016
Dikutip dari makalah pametri wiji 10 oktober tahun 2009
Foto. Keris Kyahi Wisadahana (gambar berkemalo merah) dan keris koleksi museum SONOBUDOYO Yogyakarta yang satu jenis dan satu era (Hibah dari Kraton Yogyakarta)
Tangguh Hamengku Buwana VII




KERIS HAMENGKU BUWANA VII YOGYAKARTA



KERIS TANGGUH HAMENGKU BUWONO  VII
Kepiawaian Sri Sultan Hamengku Buwono VII membawa Kraton Yogyakarta  serba kecukupan, maka sri Sultah Hamengku Buwana VII sering dijuluki sebagai ratu pinter, ratu sugih, ratu mulya, sinuyudan kadang sentana saha kawula. Figure raja yang ideal, raja yang paripurna, yang maknanya semua tahap kehidupan bias dilalui dengan baik, semenjak menjadi bekel jajar, hingga jadi raja, kemudian pinandhita sampai beliau mangkat.
Pasikutan keris karya Sri Sultan Hamengku Buwono VII sangatlah lengkap dan menarik, yaitu abandha-abandhu, mukti, wibowo, rahayu, slamet,. Bila diibaratkan tokoh pewayangan adalah Bima. Sehingga keris karya Sri Sultan Hamengku Buwana VII banyak diminati oleh para penggemar tosan aji, karena ingin napak tilas sugeng dalem sang adinata.
Keris krya Sri Sultan Hamengku buwono VII  merupakan kombinasi dari beberapa tangguh
1.      Nangguh Tuban, yaitu bagian sor-soran, ketebalan, dan lebarnya bilah
2.      Nangguh Mataram, yaitu bagian wadidang dan ganja membat
3.      Nangguh HB I, yaitu blegernya serba nglawehi, tanpa meninggalkan aspek keserasian, keselarasan, dan keseimbangan(proporsional)
Besi sangat bagus, besinya pulen, kencang, klasifikasi besi termasuk nyabak, sedangkan pamornya sangat variatif, ada yang mlumah ada yang miring, bahannya dari meteor prambanan yang jatuh pada akhir abad ke 18.
Abdi dalem Empu yang Terkenal pada saat itu adalah Ki Lurah Empu Supadahana, Ki Lurah Mpu Pawiradahana

Victor MH, 2016
Dikutip dari makalah pametri wiji 10 oktober tahun 2009
Foto. Keris Kyahi Wisadahana (gambar berkemalo merah) dan keris koleksi museum SONOBUDOYO Yogyakarta yang satu jenis dan satu era (Hibah dari Kraton Yogyakarta)
Tangguh Hamengku Buwana VII




Kamis, 22 Oktober 2015

teknik dasar lempar pisau

teknik dasar lempar pisau adalah lemparan pisau berputar atau "Spin Technique" , lempar pisau berputar merupakan sebuah pengembangan dari teknik lama yang dipakai oleh kemiliteran hampir di seluruh dunia, teknik lama itu biasa disebut "Thumb Grip" memegang bilah dengan menggunakan jempol di pipi pisau tersebut, sampai sekarang pun masih digunakan di kemiliteran, menwa dan beberapa intansi lain, lempar pisau dengan thumb grip sekarang mulai jarang digunakan karena ke kurang efektifannya, dan digantikan oleh teknik spin yang lebih akurat dan terukur, dan sudah mulai dilombakan di dalam maupun diluar negeri. selanjutnya tentang bagaimana  cara dan dasar dasar melempar dengan teknik spin akan dijelaskan oleh instruktur lempar pisau jogja (Jogja Flying Metal)  Yolandra "two Face" kusuma.
lempar pisau dengan teknik No spin adalah teknik tersulit dari lempar pisau, pelempar harus menjaga agar pisau tidak berputar saat dilempar,  pisau melaju lurus dan cepat  dengan ujung tetap didepan sampai menancap di sasaran, berikut contoh video lempar pisau dengan teknik no spin..penganbilan dari samping memanfaatkan putaran pinggang sebagai sumber tenaga dan dilontarkan sembari kaki kiri maju kedepan.

Selasa, 20 Oktober 2015

lempar pisau jogja (JFM)

klub lempar pisau di jogja berada di nologaten, bagi yang ingin berlatih melempar pisau , JFM selalu terbuka